Pembibitan dan Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya, tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
1.Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
2.Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
3.Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
4.Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
5.Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
6.Tidak ada tinja/lengketan tinja diduburnya.
Pemeliharaan
Bibit yang baik tentunya membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Apabila ayam broiler dipelihara secara "swalayan" layaknya ayam kampung di desa-desa maka keunggulannya tidak akan tampak. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan pemberian makanan yang baik. Perawatan ini mencakup vaksinasi yang baik dan benar. Sebenarnya, memelihara ayam pedaging ini tidak repot. Hanya saja, sering kali peternak melakukan kelalaian dalam pemberian vaksinasi, misalnya menggunakan vaksin yang telah kadaluarsa.
Hal ini tentu saja bisa berakibat fatal, yakni bisa menyebabkan kematian pada ayam. Bila sudah terjadi hal seperti ini biasanya peternak tidak menyadarinya dan cenderung menyalahkan ayam yang dipeliharanya.
Temperatur/suhu Lingkungan
Ayam Broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19-21 derajat celcius. Bila temperatur lingkungan terlalu panas, bisa membuat ayam lebih memilih untuk banyak minum dari pada makan karena untuk mengurangi beban panas. Bila sudah demikian, sejumlah unsur nutrisi dan keperluan nutrisi utama bagi ayam tidak masuk sehingga keunggulan ayam menjadi tidak tampak.
Makanan
Makanan yang dimaksud adalah menyangkut kualitas dan kuantitasnya. Pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan ransum yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai kebutuhan ayam.
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Minuman
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
- Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang palingmudah dan murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
Berak darah (Coccidiosis)
Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian:
Cara pengobatan dan pencegahanya adalah;
Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Tungau (kutuan)
Gejala : ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Cara pengobatan dan pencegahannya adalah;
Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
Dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar Spam,sara Dan Promosi tidak sesuai Topik artikel akan kami hapus Tanpa pemberitahuan.